Rabu, 13 Maret 2013

bimbingan konseling


Rounded Rectangle: BAB 1                  
Hakikat Bimbingan di Sekolah Dasar
1.      Makna dan prinsip umun bimbingan
a.      Makna bimbingan
Bimbingan adalah proses membentuk individu untuk mencapai perkembangan optimal.dari definisi diatas dapat diambila makna bimbingan bahwa:
Ø Bimbingan adalah suatu proses yang berkelanjutan,berlangsung terus menerus dsan bukan kegiatan seketika.
Ø Bimbingan adalah bantuan, mengembangkan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan siswa.
Ø Bantuan diberikan kepada individu, individu yang diberikan bantuan adalah individu yang sedang berkembang dengan segala keunikanya.
Ø Tujuan bimbingan adalah perkembangan optimal, yaitu perkembangan yang sesuai denagn potensi dan sistem nilai tentang kehidupan yang baik dan benar.

b.      Prinsip-prinsip umum bimbingan
Prinsip-prinsip berikut berkenaan dengan tujuan,praktek,dan kaidah umum pelaksanaan bimbingan disekolah atau dalam tatanan pendidikan pada umunya.
1.      Bimbingan diberikan kepada individu yang sedang berada dalam proses perkembangan.
2.      Bimbingan diperuntukkan bagi semua siswa
3.      Bimbingan dilaksanakan dengan memperdulikan semua segi perkembangan siswa.
4.      Bimbingan berdasar pada pengakuan atas kemampuan individu,untuk menentukan pilihan.
5.      Bimbingan adalah bagian terpadu dari proses pendidikan.
6.      Bimbingan dimaksudkan untuk membantu siswa untuk merealisasikan dirinya.
2.      Kedudukan dan Permasalahan Bimbingan di Sekolah Dasar
Secara formal kedudukan bimbingan dalam Sistem Pendidikan di Indonesia telah dimuat dalam UU No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional beserta Peraturan Pemerintahanya. Hal-hal yang berkenaan dengan Pendidikan Dasar ,dimana Sekolah Dasar ada didalamnya,dibicarakan secara khusus dalam PP No. 28 tahun 1989,pasal 25 dalam PP tersebut dikatakan bahwa :
1)      Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi dalam menemukan lingkungan dan merencanakan masa depan.
2)      Bimbingan diberikan oleh guru pembimbing.
Pengakuan seperti ini
Pengakuan formal seperti ini mengandung arti bahwa layanan bimbingan disekolah dasar perlu dilaksanakan secara terprogram dan ditangani oleh orang yang memiliki kemampuan itu. Adapun yang menjadi target  layanan bimbingan adalah :
·        Siswa denagn kecerdasn dan kemampuan yang tinggi
·        Siswa yang mengalami kesulitan belajar
·        Siswa dengan perilaku bermasalah.
3.      Hubangan Bimbingan dengan Kurikulum
Kurikulum merupakan rancangan pengalaman belajar bagi siswa untuk mempercepat intelektualnya. Secara umum dapat dikatakan bahwa hubungan kegiatan ekstra kurikuler disekolah terletak dalam dua hal pokok. Pertama bimbingan merupakan piranti untuk mamahami rentan kecakapan,prestasi,minat,kecakapan,kelemahan,masalahdan karakteristik perkembanagn siswa. Kedua bimbingan membantu siswa dalam memahami dan membantu siswa dalam memasuki kegiatan belajar.
4.      Pendekatan Perkembangan denagan Bimbingan
Ada empat pendekatan yang dapat dirumuskan sebagai pendekatan dalam bimbingan, yaitu pendekatan :
a.      Krisis
Pembimbing menunggu munculnya suatu krisis dan dia bertindak membantu seseorang yang menghadapi krisis itu.
b.      Remidial
Guru akan memfokuskan bantuanya kepada upaya menyembuhkan kelemahan yang tampak.
c.       Preventif
Guru mencoba mengantisipasi masalah generik dan mencegah terjadinya masalah.
d.      Perkembanagan
Pembimbing yang menggunakan pendekatan beranjak dari pemahaman tentang ketrampilan dan pengalaman khusus yang dibutuhkan siswa untuk mencapai keberhasilan disekolah dan kehidupan.
Banyak cara  dalam merencang proses bimbingan,seperti yang diungkapkan diatas  bahwa bimbingan perkembangan juga mencakup layanan atau kegiatan atau kegiatan yang dilakukan dalam tiga pendekatan lainya; dan program layanan yang dirancang bagi seluruh siswa merupakan program utama dalam bimbingan. Adapun empat komponen pendekatan bimbingan perkembangan yaitu :
1)      Layanan dasa bimbingan adalah layanan umum yang diberllakukan bagi semua siswa.
2)      Layanan responsif adalah layanan yang diarahkan untuk membantu siswa mengatasi masalah pada saat itu.
3)      Layanan perencanaan individual ialah layanan untuk membantu siswa mengembangkan dan mengimplementasika rencana pendidikan,karir dan pribadi.
4)      Pendukung sistem adalah komponen yang berkaiatan dengan aspek manajerial yang mencakup pengembangan program,pengembangan staf,alokasi dan dan fasilitas.
Rounded Rectangle: BAB 2
 



                             TEKNIK –TEKNIK MEMAHAMI
                                    PERKEMBANGAN MURID

    Teknik-teknik dalam mengumpulkan data murid pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam dua kategori besar,yaitu teknik tes dan teknik non tes.
1.      Teknik Tes adalah suatu prosedur yang sistematis untuk mengobservasi tingkah laku individu dan menggambarkan tingkah laku itu melalui skala angka atau sistem kategori. Tujuan teknik tes antara lain untuk :
·        Menilai kemampuan belajar murid.
·        Memberi bimbingan belajar kepada murid.
·        Mengecek kemajuan belajar.
·        Memahami kesulitan belajar
Keseluruhan macam tes untuk keperluan bimbingan dikelompokkan dalam tiga kelompok tes,yaitu:
a.              Tes kecerdasan, adalah prosedur yang sistematis denagn menggunakan instrumen untuk mengetahui kemampuan individu terutama kemampuan berpikirnya.
b.             Tes prestasi belajar ,disusun untuk mengukur hasil pembelajaran atau kemampuan belajar murid.tes ini meliputi:
·        Tes diagnosik, menentukan letak kesulitan murid terutama dalam mata pelajaran berhitung.
·        Tes prestasi belajar kelompok yang baku
·        Tes prestasi belajar yang disusun oleh guru
c.              Tes Bakat ,kemampuan khusus individu yang dapat berkembang melalui balajar dan latihan. Untuk menetahui bakat individu telah dikembangkan beberapa macam tes,seperti:
·        Rekonik, mengukur kemampuan individu dalam aspek suara,nada,ritme,warna,bunyi,dan memori.
·        Tes Bakat Artistik, mengukur kemampuan menggmbar,melukis dan mematung.
·        Tes Bakat Klerikal, mengukur kemampuan kecepatan dan ketelitian.
·        Tes Bakat yang Multifator, mengukur berbagai kemampuan khusus yang telah lama digunakan adalah DAT(Differential Artitude Test)
2.      Teknik Non Tes merupakan prosedur pengumpulan data yang dirancang untuk memahami pribadi murid,yang pada umumnya bersifat kualitataf.teknik ini terdiri dari :
a.        Observasi ,yaitu teknik untuk mengamamati suatu keadaan atau suatu kegiatan(tingkah laku).teknik observasi dapat dikelompokkan kedalam beberapa jenis yaitu :
·          Observasi sehari-hari, tidak direncanakan denagn seksama,dikerjakan sambil mengerjakakan tugas rutin dan tidak memiliki pedoman.
·          Observasi sistematis, dirancang dengan saksama, serta memilikimpedomanyang berisi tujana,tempat,dan waktu.
·          Observasi partisipasif, dimana observer berada dalam situasi yang sedang diamati.
·          Observasi Non Partisipasif , observer tidak ada dalam situasi kegiatan siswa.

b.        Atatan Anekdot , catatan otentik hasil observasi yang menggambarkan tingkah laku murid atau kejadian dalam situasi yang khusus.adapun syarat catatan anekdot antara lain :
·        Objektif ,catatan dibuat sendiri, dicatatn waktu kejadian berlangsung, dan dideskripsikan dari suatu peristiwa yang terjadi.
·        Deskriptif, catatan tentang suatu peristiwa yang lengkap disertai latar belakang dan percakapan langsung.
·        Selektif, situasi yang relevan denagn tujuan dan masalah yang sedang terjadi.
c.         Wawancara merupakan teknik pengumpulan informasi melalui komunikasi langsung dengan responden baik dari muri,orang tua murid, atau orang lain untuk dimintai keterangan.
Kelebihan wawancara antara lain :
·        Teknik paling tepat untuk menggungkapkan keadaan pribadi murid
·        Dapat dilakukan pada setiap tingkatan umur
·        Dapat diselenggarakan serempak dengan observasi
Kelemahan wawancara antara lain:
·        Tidak efisien
·        Tergantung kepada keadaan kedua belah pihak
·        Menuntut penguasaan bahasa dari pihak pewawancara
d.        Angket merupakan alat pengumpul data melalui komunikasi tidak langsung,yaitu melalui tulisan.
e.        Autobiografi(riwayat atau karangan pribadi) merupakan ungkapan pribadi murid tentang pengalaman hidupnya,cita-cita dan keadaan keluargannya. Karangan pribadi in, dalam pembuatanya dibagi kedalam dua jenis ,yaitu :
Ø  Terstruktur ,karangan ini berdasrkan tema judul yang telah ditentukan sebelumnya.
Ø  Tidak terstruktur, murid diminta membuat karanagan pribadi secara bebas tidak ditentukan kerangka karangan sebelumnya.
f.        Sosiometri ,teknik ini bertujauan untuk memperoleh informasi denagn hubungan atau interaksi sosial diantara murid.sosiometri dapat digunakan sebagai:
·      Mempebaiki hubungan insani diantara anggota
·      Menentukan kelompok kerja
·      Meniliti kemampuan memimpin seorang individu dalam kelompok tertentu.
g.      Studi kasus merupakan teknik mempelajari perkembangan seorang murid secara menyeluruh dan mendalam serta mengungkap seluruh aspek pribadi murid yang datanya diperoleh dari berbagai pihak.

Rounded Rectangle: BAB 3
 



BIMBINGAN BELAJAR DI SEKOLAH DASAR

1.      Definisi Belajar
Belajar adalah proses perubahan pengetahuan atau perilaku sebagai hasil pengalaman(Anita E. Woll Folk, 1995:1996)
Belajar aadalah proses tingkah laku(dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan (Garry&Kingsley,1970:15).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku yang bukan merupakan hasil belajar antara lain :
·        Kecenderungan perilaku instinktif,perilaku instinktif adalah pola respon yang dibawa sejak lahir dan sudah dimiliki individu secara relatif sempurna.
·        Kematangan, kematangan merupakan sebagai kesiapan seseorang baik fisik maupun psikis untuk menjalankan fungsi sebagai mana mestinya.
·        Perubahan perilaku yang sifatnya sementara,seperti keletihan, atau kekuatan karena pengaruh obat-obatan.
2.      Bimbingan Belajar
Bembingan belajar merupakan proses bantuan yang diberikan kepada individu agar dapat mengatasi masalah yang dihadapainya dalam belajar sehingga setelah melalui proses perubahan belajar mereka dapat mencapai hasil belajar yang maksimal. Adapaun tujuan bimbingan belajar bagi murid Sd antara lain :
*      Pengembangan sikap dan kebiasaan yang baik
*      Menumbuhkan sikap disiplin dan terlatih
*      Mengembangkan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik
3.      Jenis-jenis Masalah belajar
Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh murid dan menghambat kelancaraan proses belajarnya. Kondisi itu dapat berkenaan dengan keadaan dirinya yaitu berupa kelemahan yang dimiliki dan dapat juga berkenaan dengan lingkungan yang tidak menguntungkan. Maka jenis masalah belajar di Sekolah Dasar dapat dikelompokkan pada murid yang mengalami :
a.      Keterlambatan akademik
b.      Keterlambatan dalam belajar
c.       Sangat lambat dalam belajar
d.      Kurang motivasi dalam belajar
e.      Bersikap dan kebiasaan buruk dalam belajar
f.        Sering tidak sekolah
4.      Mengidentfikasi Murid yang Diperkirakan Mengalami Masalah Belajar
Murid  yang mengalami masalah belajar,dapat didefinisikan melalui :
a)      Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar adalah alat yang disusun untuk mengungkapkan kapan sejauh mana murid dikatakan telah mencapai tujuan pengajaran. 
b)      Tes Kemampuan Dasar
Tingkat kemampuan ini biasanya diukur atau diungkapkan dengan menggunakan tes kecerdasan yang sudah baku.
c)      Skala Sikap dan Kebiasaan Belajar
Sikap dan kebiasaan belajar merupakan salah satu faktor yang penting dalam belajar ,sebagian dari sikap belajar kebiasaan belajar murid, dapat diketahui melalui pengamatan yang dilakukan didalam kelas.
5.      Faktor Penyebab Terjadinya Masalah Belajar Murid Sekolah Dasar
Pada garis besarnya sebab timbulnya masalah belajar pada murid dapat dikelompokkan kedalam dua kategori yaitu:
a.      Faktor Internal( faktor yang berada diri murid sendiri),antara lain:
ü  Gangguan fisik
ü  Ketidakseimbangan mental
ü  Kelemahan emosional
ü  Kelemahan yang disebabkan oleh kebiasaan dan sikap belajar yang salah
b.      Faktor internal(faktor yang timbul dari luar individu),antara lain:
ü  Sekolah (sikap kurikulum yang kurang fleksibel,terlalu berat beben belajar, metode belajar yang salah,kurang alat dan sumber belajar)
ü  Keluarga (keluarga kurang harmonis,sikap orang yang tidak memperhatikan pendidikan, keadaan ekonomi)

6.      Upaya Membantu Murid Dalam Mengatasi Masalah Belajar
Murid yang mengalami masalah belajar perlu mendaptkan bantuan agar masalahnya tidak berlarut-larut yang nantinya dapat mempengaruhi proses perkembangan murid. beberapa upaya yang dilakukan adalah dengan :

a)      Pengajaran perbaikan
Merupakan suatau bentuk pengajaran yang bersifat menyembuhkanatau membetulkan, pengajaran yang membuat menjadi baik.
b)      Kegiatan pengayaan
Kegiatan pengayaan merupakan suatu bentuk layanan yang diberlakukan kepada seseorang atau beberapa orang murid yang sangat cepat dalam belajar.
c)      Peningkatan Motivasi Belajar
Guru dan staf sekolah berkewajiban dalam upaya memberikan motivasi dalam belajar murid. prosedur yang dapat dilakukan adalah dengan :
§  Memperjelas tujuan belajar
§  Menyesuaikan pengajaran denagn bakat
§  Mencipkatan suasana pembelajaran yang menantang
§  Memberikan hadiah
§  Menciptakan suasana yang baik antara guru dengan murid
§  Menghindari tekanan dan suasana yang tidak menentu
§  Melengkapi sumber pelajaran
d)      Peningkatan ketrampilan Belajar
Prosedur yang dapat dilakukan diantaranya adalah:
§  Membuat catatan waktu guru mengajar
§  Membuat ringkasan dan bahan baca
§  Mengerjakan latihan soal
e)      Pengembanagn Sikap dan Kebiasaan Belajar yang Baik
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk menumbuhkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik adalah :
§  Membantu murid menyusun rencana yang baik
§  Membantu murid mengikuti kegiatan belajar mengajar didalam kelas.
§  Melatih murid membaca cepat
§  Melatih murid mempelajari bukunpelajaran secara efektif dan efisien
§  Membiasakan murid mengerjakan tugas
§  Membantu murid agar dapat berkembang secara wajar dan sehat.
Rounded Rectangle: BAB 4
 


                                    BIMBINGAN BAGI MURID TUNA CAKAP BELAJAR
1.      Pengertian Murid Tuna Cakap Belajar
       Istilah yang sering digunakan untuk menyebut murid mengalami kesulitan belajar sangat belajar (tuna cakap belajar) cukup beragam. Keragaman istilah ini disebabkan oleh sudut pandang ahli yang berbeda ,seperti dikemukakan oleh :
a.      Kelompok Ahli Pendidikan, menyebutnya dengan istilah educationality handicapped  ialah sebutan bagi murid karena mengalami kesulitan dalam mengikuti proses pendidikan.
b.      Bidang Medis, menyebutnya dengan brain injured , minimal brain disfungsion , alasanya karena dari hasil deteksi secara medis anak tuna cakap belajar mengalami penyimpanagn dalam perkembangan otaknya.
c.       Kelompok Ahli Psikolinguistik merupakan istilah language disorders,karena anak tuna cakap belajar cenderung mengalami ganguan dalam berbahasa.

2.      Jenis-Jenis Tuna Belajar
a.      Minimal brain disfunction
Minimal brain disfunction adalah ketakberfungsian minimal otak, baik digunakan merujuk suatu kondisi gangguan syaraf minimal pada murid.
1.                      Kelemahan dalam presepsi dan pembentukan konsep
a.      Kelemahan dalam membedakan ukuran
b.      Kelemahan tilikan ruangan
c.       Kelemahan orientasi waktu
d.      Kelemahan dalam memperkirakan jaral
e.      Kelemahan memebedakan bagian-keseluruhan
f.        Kelemahan memehami kebutuhan
2.      Gangguan bicara dan komunikasi
a.      Kelemahan membedakan stimulus auditif
b.      Perkembangan bahasa yang lamban
c.       Seringkali kehilangan pendengaran
d.      Seringkali berbicara tak teratur
3.      Gangguan fungsi motorik
a.      Seringkali gemetar atau menunjukan kekakuan gerak
b.      Hiperaktivitas
c.       Hipoaktivitas
4.      Prestasi dan pennyesuaian akademik
a.      Ketakcakapan memebaca
b.      Ketakcakapan berhitung
c.       Ketakcakapan mengeja
d.      Ketakcakapan menulis, menggambar
e.      Kelambanan menyesuaikan pekerjaan
f.        Keimbangan memahami instruksi
5.      Karakteristik emosional
a.      Implusif
b.      Eksplosif
c.       Kelemahan kendali emosi dan dorongan
d.      Toleransi rendah terhadap frustasi
6.      Gangguan proses berpikir
a.      Ketakcakapan berpikir abstrak
b.      Umumnya berpikir konkret
c.       Kesulitan membentuk konsep
d.      Seringkali berpikir tak terorganisasi
e.      Keterbatasan tentang memori seringkali berpikir autistik
b.      Aphasia
Aphasia adalah kondisi anak gagal menguasai ucapan-ucapan bahasan yang bermakna ketika usia sekitar 3tahun-an.
Secara garis besar simptom aphasia dapat digolongkan menjadi 3 karakteristik utama :
1.      Reseptive aphasia
a.      Tidak dapat mengidentifikasi apa yang didengar
b.      Tidak dapat melacak arah
c.       Kemiskinan kosa kata
d.      Tidak dapat memahami apa yang telah terjadi dalam gambar
e.      Tidak dapat memehami apa yang dia baca
2.      Expressive aphasia
a.      Jarang bicara dikelas
b.      Kesulitan dalam melakukan peniruan
c.       Banyak pembicaraan yang tidak sejalan dengan ide
d.      Jarang menampilkan gestur ( gerak tangan )
e.      Ketakcakapan menggambarkan dan menulis
3.      Inner aphasia
a.      Tidak mampu melakukan asosiasi, oleh karena itu sulit berpikir abstrak
b.      Memberikan respon yang tak layak atas panggilan sahutan
c.       Lamban
c.  Dyslexia
Dyslexia, ketakcakapan membaca, adalah jenis lain gangguan belajar.Istilah ini awalnya digunakan dalam dunia medis, dan sekarang digunakan untuk mengidentifikasi anak-anak kecerdasan normal yang mengalami kesulitan berkompetisi dengan temannya disekolah. Simptom umum yang sering ditampilkan anak Dyslexia ialah :
1.      Kelemahan orientasi kanan-kiri
2.      Kecenderungan membaca kata bergerak mundur, seperti “ dia” dibaca “aid”
3.      Kelemahan keterampilan jari
4.      Kesulitan dalam berhitung, kesalahan hitung
5.      Kelemahan memori
6.      Kesulitan auditif
7.      Kelemahan memori visual tidak mampu memvisualkan kembali objek, kata, atau huruf
8.      Dalam membaca keras tidak mampu mengkonversikan simbol visual ke dalam simbol auditif yang sejalan dengan bunyi kata secara benar. Kata yang diucapkan tidak sesuai dengan apa yang dilihatnya.

d.      Kelemahan Preseptual atau Preseptual-Motorik
Kelemahan ini sama dengan maslah yang sama dengan yang diatas. Presepsi dapat diidentifikasi tanpa mengaitkan dengan aspek motorik. Presepsi itu sendiri membedakan stimulus sensoris, yang pada gilirannya harus diorganisasikan ke dalam pola-pola yang bermakna.

·        Faktor yang mempengaruhi  anak mengalami atau mempunyai kelemahan, ketidak mampuan dalam berpikir, menerima materi, stimulus dan rangsangannya (anak tuna cakap) antara lain:
1.      Faktor Intern ( dalam diri anak )
§  Minimal Brain Dysfunction (ketidak berfungsian minimal otak) dalam                     berbagai kondisi kesulitan seperti: persepsi, konseptualisasi, bahasa memori,    pengendalian perhatian impuls (dorongan) atau fungsi motorik.
§  Aphasia
§  Kelemahandalammembaca (Dsylexia )
§  Kelemahan perceptual
2.      Faktor Ekstern (dari luar diri anak)
§  Faktor keluarga (keturunan)
§  Lingkungan
§  Beban pikiran karena masalah dengan keluarga
§  Tidak adanya atau kurangnya perhatian dari orang tua juga keluarga
§  Tidak adanya bimbingan atau pengarahan

3.      Karakteristik Murid Tuna Cakap Belajar
                   Karakteristik tuna cakap belajar yang ditemukan pada murid, kecenderungan menunjukkan kesulitan dalam hal-hal berikut.
·        Karakteristik Murid Tuna Cakap Belajar secara umum :
1.             Memiliki kelemahan dalam berpikir dan menerima materi atau                               stimulus yang diberikan oleh guru.
2.              Intelegensinya dibawah rata-rata.
3.              Tidak menunjukkan peningkatan prestasi.
4.              Lebihcenderungmenyendiri, cuek dan pemalu
5.              Tidur didalam kelas
6.              Tidak aktif

·        Karakteristik Murid Tuna Cakap Belajar dilihat dari berbagai aspek :
a.        Aspek Kognitif
Yaitu murid yang menunjukkan karakteristik kesulitan dalam masalh khusus, sepeti kemampuan membaca, menulis, bicara, mendengarkan berpikir dan matematis. Semua merupakan penekanan dari aspek akademi atau kognitif.
b.      Aspek bahasa
Yaitu murid yang menunjukkan karakteristik kesulitan dalam mengekspresikan diri, baik secara lisan ( verbal ) maupun tertulis. Murid cenderung mengalami kesulitan dalam menerima dan memehami bahas ( bahasa reseptio ) serta dalam mengekspresikan diri secara verbal ( bahasa ekspresif )
c.       Aspek motorik
Masalah aspek motorik berkaitan dengan ketermpilan motorik-preseptual ( preceptual-motor problem ). Yang diperlukan untuk mengembangkan keterampilan meniru rancangan atau pola.
d.      Aspek sosial dan emosi
Dua karakteristik yang sering diangkat sebagai karaktetristik soaialemosional murid tuna cakap belajar ialah kelebihan emosional dan keimpulsifan.

·        Langkah-langkah untuk mengatasi masalah yang dihadapi anak yang mengalami kelemahan atau ketidak mampuan dalam menerima materi, stimulus dan rangsangan (anak tuna cakap belajar) antara lain:
§  Memberikan perhatian dan kesempatan-kesempatan yang sepadan, selaras sesuai dengan kebutuhannya.
§  Khususnya bagi orang tua, terimalah kelemahan yang dimiliki anak dengan kesabaran, tanggung jawab untuk membimbingnya.
§  Maafkan dan jangan dimaki, berilah motivasi atau dorongan sebagai pemacu semangat mereka.
§  Jangan sekali-kali memberi anak cap bodoh karena itu akan menjadi beban baginya.   
§  Dekatilah dan menjadi teman curhat setia bagi mereka.
Pergunakanlah Metode Bimbingan yang sesuai dengan kebutuhannya.
4.    Identifikasi Ketunacakapan Belajar
Prosedur identifikasi pengajaran yang digunakan untuk murid yang mengalami tuna cakap belajar, memiliki prinsip-prinsip dasar evaluasi yang perlu dipahami guru. Prinsip dasar tersebut adalah sebagai berikut :
a.      Tes atau teknik evaluasi lain harus diberikan dalam bahasa anak.
b.      Tidak ada prosedur tunggal yang bisa digunakan untuk menentukan program pendidikan yang layak untuk anak berkesulitan belajar.
c.       Evaluasi harus dilakukan oleh tim dari berbagai disiplin.
Berikut beberapa prosedur yang diberlukan dalam menilai seorang murid yang diduga mengalami tuna cakap belajar yang khusus :
a.      Penambahan anggota tim
b.      Harus memiliki kriteria anak yang memilki ketunacakapan belajar khusus
c.       Melakukan observasi
d.      Laporan tertulis

5.      Faktor yang Menimbulkan Ketunacakapan Belajar
Setelah dapat diketahui jenis dan karakteristik dari murid yang mengalami tuna cakap belajar maka selanjutnya seorang guru mampu mendiagnosis lebih lanjut dengan cara memahami faktor yang menimbulkan ketunacakapan belajar anatara lain:
a.      Kerusakan otak ,
Kerusan otak berati terjadinya kerusakan syaraf seperti kasus encephalitis,meningnitis,dan toksik.
b.      Faktor gangguan emosional
Terjadi karena adanya trauma emosional yang berkepanjangan sehingga menggangu sistem urat syaraf.
c.       Faktor pengalaman
Faktor pengalaman mencakup faktor seperti kesenjangan perkembangan dengan kemiskinan pengalaman lingkungan.
6.      Teknik Membantu Anak Tuna Cakap Belajar dan Pencegahanya
Cartwright (1984), mengemukakan secara rinci tentang cara mengajar murid yang menagalami tuna cakap belajar adalah sebagai berikut :
a.      Bagi murid yang memiliki masalah pendengaran dan penglihatan
v  Guru duduk seperti murid didepan kelas
v  Memberi tugas kelompok denagn dibantu temanya
v  Guru memberi petunjuk secara lisan maupuntertulis
b.      Bagi murid yang memiliki masalah pendengaran
v  Menggunakan alat visual
v  Marangkum materi pokok dari setiap mata pelajaran
v  Memberi rancangan tertulis
v  Menggunakan tape recorder
c.       Bagi murid yang mengalami masalah visual dan gerak
v  Menggunakan banan yang sesuai dengan tingkat kelas murid
v  Memberi kesempatan murid untuk merangkum penjelasan guru
v  Memberi tugas secara tertulis
v  Mencoba memberi tes lisan
Terdapat  tiga layanan bimbingan yang dapat dikembangkan secara terpadu dengan proses pembelajaran dalam upaya membantu murid tuna cakap belajar yaitu sebagai beriku :
1.      Layanan Remidiasi
Terfokus kepada upaya penyembuhan,mengurangi ,atau jika mungkin menghilangkan kesulitan.
2.      Layanan Kompensasi
Mengembangkan komisi pembelajaran khusus luar kondisi yang normal atau baku yang memungkinkan murid memperoleh kemajuan.
3.      Provensi
Langakah pertama dalam melakukan provensi adalah mengidentifikasi murid sebelum dia mengalami kesulitan belajar atau ketunackapan belajar.langkah ini dilakukan melalui tes pemeriksaan terhadap aspek pribadi murid yaitu sebagai berikut:
v  Kesehatan
v  Perkembagan
v  Penglihatan dan Pendengaran
v  Ketrampilan dan Perspektual
v  Usia Pra sekolah
v  Usia Masuk TK





Rounded Rectangle: BAB 5
 

           
BIMBINGAN BAGI MURID CERDAS DAN BERBAKAT
1.      Dasar Formal dan Empirik Pelaksanaa Bimbingan bagi Murid Cerdas dan Berbakat di SD
Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM sebagaimana dimantapkan dalam GBHN 1993 adalah dengan melaksanakan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun (Wajar Diknas ( Tahun). Jika ditelaah dari kacamata strategi belajar kebijakaan pendidikan nasional,pelaksanaan Wajar Diknas 9 Tahun merupakan perwujudan strategi yang pertama yaitu pemerataan kesempatan. Dalam aspek pemerataan kesempatan terkandung tiga arti yaitu :
1.      Pemertaan kesempatan
2.      Aksesibilitas dan
3.      Keadilan atau kewajaran

Utami Munandar (1995) memberikan delapan alasan perlunya pelayanan pendidikan khusus bagi murid cerdas dan berbakat, yaitu :
a.      Keberbakatan tubuh dari proses interaktif antara lingkungan yang merangasang dari kemampuan pembawaan dan prosesnya.
b.      Pendidikan atau sekolah hendaknya dapat memberikan kesempatan pendidikan yang sama kepada anak untuk memperkembangkan potensi sepenuhnya.
c.       Jika anak berbakat dibatasi dan dihambat dalam perkembanganya.
d.      Terhadap kekhawatiran bahwa pelayanan pendidikan khusus bagi anak berbakat atau membentuk kelompok elit.
e.      Anak dan remaja merasa bahwa minat dan gagasan sering berbeda dari teman sebaya.
f.        Jika kebutuhan anak berbakat dipertimbangkan,dan dirancang program untuk memenuhi kebutuhan pendidikan mereka sejak awal.
g.      Mereka yang berbakat jika diberi kesempatan dan pelayanan pendidikan yang sesuai akan dapat memberi sumbanagan yang bermakna kepada masyarakat.
h.      Dari sejarah tokoh yang unggul dalam bidang tertentu ternyata memenag ada diantara mereka yang semasa kecil dikenal sebagai orang yang menonjol.
2.      Pengertian Murid Cerdas Berbakat
Pengertian murid cerdas berbakat menurut dokumen resmi pemerintah digunakan istilah yang berbeda . UUSPN (1989) dan Pedoman Kurikulum SD 1994 mengemukakan istilah kemampuan dan kecerdasan luar biasa.,sementara GBHN (1993) menggunakan istilah anak berbakat istimewa.  Sedangkan UU No. 2/1989 pasal 8 ayat 1&2 menyatakan bahwa :
1)      Warga negara yang memiliki kelainan fisik dan atau mental berhak memperoleh pendidikan luar biasa.
2)      Warga negara yang memiliki kemampuan dan kecerdasn luar biasa memperoleh perhataian khusus.
GBHN  1993 telah mengamanatkan bahwa”anak didik berbat istimewa  perlu mendapat perhatiah khusus agar mereka dapat mengembanagkan kemampuan sesuai denagn tingkat pertumbuhan pribadinya”.
3.      Kebutuhan dan Karakteristik Murid Cerdas dan Berbakat
Perbedaana program pendidikan murid cerdas berbakat dengan anak biasa bukan sekedar berbeda,tetapi secara kualitatif memeng harus berbada. Perbedaan secara kualitatif mutlak perlu karena anak murid cerdas dan berbakat memiliki karakteristik dan kebutuhan serta permasalahan yang berbeda dengan peserta didik biasa.
 Dalam upaya pengembangan model program pendidikan yang kondusif bagi anak murid cerdas berbakat ,perli dilakukan analisis kebutuhan dan permaslahan perkembanagan yang mungkin muncul dari aspek yang telah disebutkan diatas.adapun implikasinya bagi pengembanagn program pendidikan adalah sebagai berikut :
a.      Perkembanagan fisik
Anak berbakat sangat mungkin menagalami kesenjanagan antara perkembanagan fisik dan intelektual dan sekolah secara tidak sengaja menghambat aktifitas fisik mereka.
b.      Perkembanagn kongnitif
Menurut (Thomson,Berger,Berry, 1980;Kerch,1969, Mac Lean 1979)secar struktur biologis memang ada perbedaan struktur otak antara anak berbakat dengan anak normal.
c.       Perkembangan Emosi
Karakteristik kemapuan kongnitif yang tinggi pada anak berbakat dan kepekaanya terhadap dunia sekitar menjadikan anak memiliki akumulasi informasi yang banyak.Apabila denagn fungsi kongnitifnya dia mampu mengolah informasi dan membutuhkan kesadaran akan dirinya dan dunianya akan menjadikan anak berbakat menunjukkan perkembangan emosi yang matang dan stabil.
d.      Perkembanagn sosial
Temuan generalisasi sering kali menunjukkan karakteristik populasi yang selalu tidak dapat diterapkan secara individual,cenderung menunjukkan bahwa perkembanagan sosial anak berbakat memeng lebih baik daripada anak normal.

4.      Identifikasi Murid Cerdas Dan Berbakat
Identifikasi murid cerdas dan berbakat pada dasarnya dapat  dilakukan sedini mungkin ,yaitu pada usia 1-2 tahun. Pada usia lebih tua 2-6 tahun identifikasi anak cerdas dan berbakat dilakukan dengan lebih rinci beserta nuansa yang lebih kaya. Maka identifikasi anak berbakat pada usia 6 tahun, melainkan berlanjut sampai anak masuk jenjang sekolah bahkan sampai perguruan tinggi sekalipun.
Identifikasi dapat dilakukan dengan menggunakan tes kecerdasan dan tes lain seperti minat, kreativitas serta perlu adanya motivasi. Identifikasi murid di sekolah dapat dilakukan melalui :
a.      Tahap Penjaringan
Tahap penjaringan murid dapat dilakukan dengan menganalisa data prestasi belajar,usia kronologis,nominasi oleh teman sekelas,orang tua dan guru.
b.      Tahap Seleksi
Tahap seleksi dilakukan kepada siswa yang telah lolos tahap penjaringan. Tes ini disaring dengan menggunakan tes seperti : Colour Progressive Matrice(CPM),Wechler intelligence  Scale for Childern(WISC).
5.      Penyelenggaraan Pendidikan Bagi Murid Cerdas dan Berbakat
Secara konvensional model penyelenggaraan pendididkan murid cerdas berbakat dapat dikelompokan menjadi :
1)      Akselerasi
Model akselerasi ini dilakukan ,pada akhirnya peserta didik dapat menyelesaikan pendidikan dalam waktu yang lebih singkat.
2)      Pengayaan
Memberi tugas tambahan pada siswa yang memiliki kemampuan unggul.
3)      Kelas khusus atau Ability Grouping
Membuat kelas khusus di sekolah bagi murid yang memilki keunggulan.
4)      Bimbingan dan Konseling
Terdapat kecenderungan berkembang minat konseling dalam mempertemukan kebutahan siswa yang berkemampuan unggul.

6.      Teknik Bimbingan Bagi Murid Cerdas dan Berbakat
Sejalan dengan karakteristik dan kebutuhan yang diuraikan hasil temuan studi,dimensi keutuhan perkembangan pribadi akan mencakup unsur sebagai berikut :

a.      Pengembangan  ranah kongnitif/intelektual
b.      Pengembangan ranah afektif
c.       Pengembangan ranah fisik
d.      Pengembangan ranah intuitif
e.      Pengembangan ranah kemasyarakatan

7.      Penyelenggaraan Kelas Unggulan Sebagai Model Bimbingan bagi Murid Cerdas Berbakat
a.      Pengertian Kelas Unggulan
Adalah kelas yang terdiri atas jumlah siswa karena prestasinya menonjol di kelas tertentu.
b.      PBM di Kelas Unggulan
Diupayakan memilki keunggulan dibandingkan kelas biasa sehingga saran adan prasarana kelas unggulan hat=rus lebih baik.
c.       Model-model Penyelenggaraan Kelas Unggulan di SD
Menurut hasil survei penyelenggaraan kelas unggulan memilki perbedaan di setiap daerah,tergantung daerah masing-masing.
d.      Kelebihan dan kekurangan Model Kelas Unggulan
Kelebiahan : akan memudahkan guru dalam mengembanagkan kemampuan atau potensi siswa seoptimal mungkin.
Kelemahan: akan menimbulkan sikap eksklusif ,elitisme,memiliki perasaan berbeda dari yang lain.
e.      Bimbingan Bagi Siswa Kelas Unggulan
Dari awal hendaknya diberikan bimbingan dan konseling yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Rounded Rectangle: BAB 6
 



BIMBINGAN BAGI MURID BERKELAINAN
1. Pengertian Murid Berkelainan
Pendidikan luar biasa adalah pendidikan yang khusus diselenggarakan bagi peserta didik yang memiliki kelainan fisik atau mental.
2.      Hak dan Kebutuhan Murid Berkelainan
a.      Hak Murid
Murid yang berkelainan juga memiliki hak yang sama dengan murid yang normal. Hal ini teracantum dalam undang-undang yaitu mereka:
v  Berhak mendapat pemiliharaan
v  Berhak mendapatkan pendidikan
v  Berhak mendapatkan jaminan kerja
v  Berhak berpendapat
v  Berhak bersuara,dsb.
b.      Kebutunah Murid
Pada dasarnya kebutuhan murid berkelainan adalah sama dengan kebutuhan murid yang normal.kebutuhan yang dimaksud adalah :
v  Kebutuhan sosial
v  Kebutuhan pendidikan
v  Kebutuhan disiplin
v  Kebutuhan akan gambaran diri
v  Kebutuhan kepercayaan diri
v  Kebutuhan kebebasan berkembang
3.      Jenis-jenis Murid Berkelainan
Berdasarkan UUSPN (1994:206) jenis kelainan peserta didik dikemukakan sebagai berikut :
a.      Kelainan fisik
·                Tuna Netra ( gangguan penglihatan )
·                Tuna Rungu ( gangguan pendenagaran )
·                Tuna Daksa ( gangguan tulang dan otot)
b.      Kelainan mental
·                Tuna grahita ringan (kemampuan intelektual dibawah rata-rata)
·                Tuna grahita sedang
c.       Kelaiana perilaku
·                Tuna laras ( kurang dapat menyesuaiakan diri dengan lingkungan)
4.      Faktor Penyebab Murid Berkelainan
Secara umum penyebab berkelainan dapat dibagi menjadi 3 kelompok yakni ;
a.      Sebelum dilahirkan
v   Gangguan genitika
v   Infeksi ibu hamil
v   Usia ibu hamil
v   Keracunan saat hamil
v   Pengguguran kandungan
v   Bayi lahir premature
b.      Saat dilahirkan
v   Proses kelahiran yang lama
v   Kelahiran dengan alat
v   Kehamilan lama
c.       Setelah dilahirkan
v   Penyakit infeksikekurangan zat makan tertentu
v   Kecelakaan
v   Keracunan
5.      Alternatif Bantuan serta Bimbingan Khusus yang Diberikan Bagi Murid Berkelainan
Berkenaan dengan bimbingan terhadap murid berkelainan,pada uraian berikut akan dibahas alternatif bantuan sesuai dengan jenis kelainan.
a.      Tunanetra
Diberikan bantuan dengan proses komunikasi verbal, mengembangkan semangat dan konsep diri yang positif,serta mengenal gambar lingkungan dengan jelas.
b.      Tunarungu
Jenis bantuan yang diberikan dapar berupa :
·         Bimbingan komunikasi
·        Bimbingan pribadi
·        Bimbingan sosial
c.       Tunadaksa
Mengembagkan untuk menghargai diri sendiri,menerima anak dengan apa adanya. Memberikan dukungan keluarga dan masyarakat terhadap kepribadianya.
d.      Tunagrahita
Pemberian bantuan kepada anak tunagrahita lebih difokuskan kepada orang tuanya. Kepada mereka diberikan bimbingan :
·        Upaya menghilangkan rasa kecewa
·        Mengembangkan sikap respek terhadap anak
·        Mengembangkan kemandirian anak
Sedang pemberian kepada anak secara langsung adalah :
·        Mengatasai kesuliatan dalam mengurus dirinya sendiri
·        Mengatasi kesulitan dalam menyesuaiakan diri dengan lingkungan
·        Menggunakan kemampuanya untuk mendapatkan ketrampilan
e.      Tunalaras
Upaya pemberian bantuan kepada anak tunalarsa diantaranya :
·        Memperhatikan kebutuhan anak
·        Membimbing kedisiplinan
·        Memberikan kesibukan untuk mengisi waktu luang
·        Membantu mengembangkan konsep diri yang positif
·        Merujuk anak kepda pihak yang berwenag




                                                                                                              






TUGAS RANGKUMAN MATERI BIMBINGAN dan KONSELING BAB I-VI





Nama  :       MORTININGSIH
                               Nim     :      292012225

Tidak ada komentar:

Posting Komentar